Selasa, 26 November 2019

BANGUNAN KONSERVASI TANAH DAN AIR



Rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktifitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan meliputi kegiatan vegetatif dan sipil teknis. Kegiatan vegegatif yaitu kegiatan yang pada prinsipnya menambah populasi tanaman sehingga fungsi hutan sebagai pengatus tata air di suatu wilayah dapat terpenuhi. Contoh kegiatannya seperti pembuatan / pengkayaan hutan rakyat, penghijauan lingkungan, hutan kota, hutan pantai, tanaman perindang jalan dan lain sebaginya. Sedangkan kegiatan sipil teknis meliputi pembangunan fisik bangunan yang bertujuan untuk usaha konservasi tanah dan air antara lain dengan pembuatan Dam Penahan, gully plug, dan lain-lain. Pelaksanaan kegiatan sipil teknis pada musim kemarau dan kegiatan vegetatif pada awal musim hujan.

Dam Penahan adalah suatu bangunan yang dibangun di lembah sungai yang cukup dalam untuk menahan, menampung dan mengendalikan sedimen agar jumlah sedimen yang mengalir menjadi lebih kecil. Atau sebagai sarana untuk usaha melestarikan sumber-sumber air dan pengendalian sedimen (Dasar – dasar teknik sungai. Prof Oehadijono.1993).

Dam penahan adalah bendungan kecil yang lolos air dengan kontruksi bronjong batu atau crucuk kayu/bamboo yang dibuat pada alur jurang dengan tinggi maksimum 4m. Manfaat DAM Penahan adalah untuk mengendalikan endapan dan aliran air permukaan dari Daerah Tangkapan Air (Catchment Area) di bagian hulu serta meningkatkan permukaan air tanah di bagian hilirnya.

Aliran air pada awalnya menembus bronjong batu ini tetapi pada akhirnya diharapkan sedimentasi terjadi pada bagian atas bronjong yang akhirnya sedimen menutup bronjong ini.

Kegiatan pembuatan Dam Penahan ini dilaksanakan secara swakelola oleh Kelompok Tani Hutan Ijo Lestari desa Pohijo kecamatan Sampung Jawa Timur yang sumber dananya berasal dari APBN (BPDASHL SOLO) tahun anggaran 2019. Diharapkan dengan adanya bangunan KTA ini dapat mengurangi resiko tanah longsor dan meningkatkan kwalitas daya dukung lingkungan di desa Pohijo.

Rabu, 24 Juli 2019


BUDIDAYA LEBAH KLANCENG
Belum banyak yang mengetahui jika ada lebah penghasil madu selain lebah madu yang biasa kita kenal karena memang belum banyak yang membudidayakannya,yaitu lebah klanceng/ lanceng. Bentuknya lebih kecil daripada lebah madu biasa. Bahkan lebih kecil daripada lalat. Warnanya hitam, dengan kaki berbulu.
Lebah klanceng/ lanceng dengan nama latin Apis Trigona sp. di alam bebas hidup pada celah celah pohon yang kering, lubang pada tembok dll. Karena bentuknya yang kecil lebah klanceng sering dikira semut yang bersayap. Makanan lebah ini serbuk sari bunga-bunga yang ada di alam.
Madu dari jenis lebah klanceng ini tergolong mahal, lebih mahal dari madu lebah biasa hingga dua sampai tiga kali lipat. Hal ini dikarenakan lebah klanceng lebih sedikit memproduksi madu. Kecuali itu juga masih sangat jarang yang membudidayakannya. Namun demikian madu ini banyak diburu mengingat manfaatnya yang sangat baik untuk kesehatan. 
Kondisi Alam Yang Disukai Lebah Klanceng
Lebah klanceng adalah lebah yang tidak mempunyai sengat atau antup. Wilayah hidupnya banyak terdapat pada daerah tropis dan subtropis yang bersuhu rata-rata di bawah 32 derajat celcius. Koloni dibuat pada batang-batang pohon, ruas bambu, lubang di tanah, bebatuan, dll, sebagai rumah tempat hidup dan berkembang biak.
Pembuatan Sarang Lebah Klanceng
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum membudidayakan lebah klanceng adalah pembuatan sarang atau rumah lebah sebagai tempat menampung koloni. Dalam rumah lebah itulah yang nantinya digunakan lebah klanceng untuk tempat berkembang biak dan menyimpan madunya.

Perawatan koloni Lebah Klanceng

Perawatan koloni disini berupa menjaga ketersediaan makanan bagi si lebah klanceng. Tujuannya agar lebah klanceng dapat berkembang dengan baik dan menghasilkan madu. Untuk menjaga ketersediaan pakan  dapat menanam tanaman-tanaman penghasil bunga di sekitar sarang lebah.

Pemanenan madu Lebah Klanceng

Pemanenan madu lebah klanceng dilakukan setelah terbentuk bulir-bulir madu yang menempel pada dinding sarang. Memanen madu lebah klanceng dapat dilakukan dengan cara menyisir atau mengerik bulir-bulir madu dengan hati-hati dan dikumpulkan pada wadah penampung. Untuk memisahkan kotoran dapat dilakukan dengan melakukan penyaringan menggunakan kain kasa halus.
Selain dengan menyisir sarang, pemanenan juga dapat dilakukan dengan menyedot madu menggunakan suntikan. Caranya cari suntikan yang berukuran agak besar di apotik kemudian pasang selang kecil di ujungnya. Setelah itu sedot madu menggunakan suntikan tersebut.
Sekian terima kasih....semoga bermanfaat.

Kamis, 21 Februari 2019

Selasa, 19 Februari 2019