Rabu, 19 Februari 2020

PENDAMPINGAN PEMBUATAN KEBUN BIBIT RAKYAT



Rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di lahan kritis, lahan kosong dan lahan tidak produktif merupakan salah satu upaya pemulihan kondisi DAS yang kritis. Upaya tersebut memberikan hasil antara lain berupa kayu, getah, buah, daun, bunga, serat, pakan ternak, yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat (pro growth) sekaligus penyerapan tenaga kerja (pro job) dan mengurangi tingkat kemiskinan (pro poor) serta menurunkan emisi karbon (pro environment).
Salah satu kegiatan untuk mendukung program rehabilitasi hutan dan lahan dengan pemberdayaan masyarakat adalah pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR). KBR dimaksud adalah untuk menyediakan bibit tanaman kayu-kayuan atau tanaman serbaguna (MPTS) dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus mendukung pemulihan fungsi dan daya dukung DAS. Kebun Bibit Rakyat dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok masyarakat. Bibit hasil Kebun Bibit Rakyat digunakan untuk merehabilitasi hutan dan lahan kritis serta kegiatan penghijauan lingkungan.
Keinginan masyarakat untuk menanam tanaman hutan dan jenis tanaman serbaguna dalam berbagai upaya rehabilitasi hutan dan lahan, dibatasi oleh ketidakmampuan mereka untuk memperoleh bibit yang baik. Sehingga masyarakat cenderung menanam tanaman hutan dan jenis tanaman serbaguna dari biji atau benih asalan yang tidak jelas asal usulnya, sehingga tanaman tersebut memerlukan waktu lebih panjang untuk berproduksi dan apabila berproduksi kualitas dan kuantitas hasilnya kurang memuaskan. Bertolak dari pengalaman tersebut, dipandang perlu untuk merumuskan kegiatan penyediaan bibit yang lebih baik berbasis pemberdayaan masyarakat dengan nama Kebun Bibit Rakyat.


Kabupaten Ponorogo adalah sebuah daerah di wilayah Provinsi Jawa Timur yang berjarak sekitar 200 km sebelah barat daya ibu kota provinsi, dan sekitar 800 km sebelah timur ibu kota negara Indonesia. Kabupaten Ponorogo terletak pada 111o 7’ hingga 111o 52’ BT dan -7o 49’ hingga -8o 20’ LS.
Wilayah Kabupaten Ponorogo secara langsung berbatasan dengan Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Nganjuk di sebelah utara. Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Trenggalek. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pacitan. Sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Wonogiri.
Luas wilayah Kabupaten Ponorogo 1.371,78 km2, yang terdiri dari 21 kecamatan serta terbagi dalam 307 kelurahan / desa.
Kondisi topografi Kabupaten Ponorogo bervariasi, mulai dataran rendah sampai pegunungan. Berdasarkan data yang ada, sebagian besar wilayah Kabupaten Ponorogo yaitu 79% berada pada ketinggian < 500 meter dpl., 14,4 % berada pada ketinggian antara 500 s/d. 700 meter dpl., dan sisanya 6,6% berada pada ketinggian > 700 meter dpl.
Secara topografis dan klimatologis, Kabupaten Ponorogo merupakan dataran rendah beriklim tropis yang mengalami dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan, dengan suhu udara berkisar antara 18o s/d. 31o C.
Bila dilihat menurut luas wilayah, kecamatan yang memiliki wilayah terluas (di atas 100 km2) secara berturut-turut adalah Kecamatan Ngrayun, Kecamatan Pulung, dan Kecamatan Sawoo.


Maksud dari pada Kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) adalah untuk memfasilitasi kelompok masyarakat atau petani yang ingin mengembangkan pembibitan, terutama di wilayah desanya. Kelompok pembibitan tersebut dapat memilih tanaman apa saja yang cocok (secara teknis) dan sangat  diminati oleh masyarakat.


Adapun tujuan dari pada kegiatan Kebun Bibit Rakyat adalah untuk mencegah, menanggulangi bencana, penyedia Oksigen (O2), penyerap racun udara terkontaminasi, dan secara tidak langsung akan mempengaruhi terhadap kesejahteraan masyarakat.



   PELAKSANAAN KEGIATAN KEBUN BIBIT RAKYAT

Kelompok pelaksana kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) Tahun Anggaran 2019 ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Solo Nomor : SK.137/BPDASHL.Slo/Prog/DAS-1/5//2019, tanggal 31 Mei 2019, perihal Penetapan Lokasi dan Pelaksanaan Kebun Bibit Rakyat (KBR) Tahun 2019 Wilayah Kerja Balai Pengelolaan DASHL Solo di Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran DIPA BPDASHL Solo Nomor : SK.65/BPDASHL.Slo/EVL/DAS.1/7/2019 tanggal 2 Jui 2019 tentang Penetapan Petugas Pendamping Lapangan Kebun Bibit Rakyat (PLKBR) Wilayah Fasilitasi Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Solo Tahun 2019 serta adanya tindak lanjut dari Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan Wilker Ponorogo, maka kelompok dan lokasi yang kami dampingi untuk kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
1.      KTH Alas Lestari, Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo;
(Lokasi : Dusun Pule, koordinat 07o 48’ 07,51,88” LS 111o 36’ 21,19” BT)
2.      KTH Rimba Mulya Lestari, Desa Dayakan, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo;
(Lokasi : Dusun Kliyur, koordinat 07o 54’ 55,49” LS 111o 18’ 18,26” BT)
3.      KTH Sumber Makmur Lestari, Desa Tanjunggunung, Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo;
(Lokasi : Miri, koordinat 07o 33’ 50,30” LS 110o 46’ 1,32” BT)
4.      KTH Margo Mulyo Lestari, Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo;
(Lokasi : Dusun Ngindeng II, koordinat 07o 556’ 34,02” LS 111o 33’ 31,20” BT) dan
5.      KTH Subur Lestari, Desa Munggung, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.
(Lokasi : Dusun Tosari, koordinat 07o 51’ 48,84” LS 111o 38’ 11,28” BT).
Jenis dan jumlah bibit Kebun Bibit Rakyat (KBR) di masing-masing lokasi sebagai berikut :
No.
Nama Kelompok
Jenis dan Jumlah Bibit (btg)
Sengon
Gmelina
Durian
Jambu Mete
Mengkudu
Alpukat
1
2
3
4
5
6
7
8
1.
KTH Alas Lestari
25.000
5.000




2.
KTH Rimba Mulya Lestari
20.000



8.000
2.000
3.
KTH Sumber Makmur Lestari
20.000


10.000


4.
KTH Margo Mulyo Lestari
19.000
10.000



1.000
5.
KTH Subur Lestari
25.000

2.500


2.500









Jumlah (btg)
109.000
15.000
2.500
10.000
8.000
5.500




Pembuatan bedeng persemaian

Penyemaian benih sengon

Pemeliharaan dan penggeseran bibit

Pembagian bibit ke masyarakat