Senin, 20 Juli 2020

KEGIATAN SILVOFISHERY DALAM UPAYA PELESTARIAN SUMBER MATA AIR DAN SEBAGAI KELOLA USAHA KELOMPOK TANI HUTAN

Penaburan bibit ikan patin di sumber mata air mbeji ngudal desa Pagerukir kecamatan sampung

Pengelolaan budidaya ikan di kolam/kolam sumber air melalui konsep silvofishery, disamping sangat efisien juga mampu menghasilkan produktivitas yang cukup baik dengan hasil produk yang terjamin keamanannya karena merupakan produk organik (non-cemical). Bukan hanya itu konsep ini juga mampu mengintegrasikan potensi yang ada sehingga menghasilkan multiple cash flow atau bisnis turunan antara lain adalah bisnis wisata alam (eco-taurism business) yang sangat prospektif, pengembangan usaha Kelompok Tani  Hutan disamping bisnis turunan lainnya. Jenis komoditas perikanan yang dapat dikembangkan dalam silvofishery antara lain: Gurami, Nila, Lele dan Patin

Silvofishery merupakan pola pendekatan teknis yang terdiri atas rangkaian kegiatan terpadu antara kegiatan budidaya ikan, dengan kegiatan penanaman, pemeliharaan, pengelolaan dan upaya pelestarian hutan rakyat dan pelestraian sumber mata air. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menerapkan silvofishery, yaitu:
1. Peningkatan produksi dari hasil budidaya ikan ini akan meningkatkan pendapatan masyarakat anggota kelompok tani hutan.
2. Hutan Rakyat disekitar kolam akan menjadi lebih subur dan asri
3. Kelompok Tani Hutan diharapkan bisa mempunyai usaha yang akan dikelola oleh KTH dalam bentuk penjualan ikan dan wisata alam
4. Kelompok Tani Hutan bisa menjaga kelestarian sumber mata air

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif tanpa menghilangkan fungsi ekonomis areal hutan rakyat sebagai lahan budidaya perikanan dapat dilakukan melalui budidaya sistem polikultur dan wanamina. Sistem polikultur adalah sistem budidaya ikan yang dipelihara lebih dari satu jenis ikan dalam satu wadah. Sistem ini berguna untuk efisiensi penggunaan pakan alami yang ada di kolam. Sedangkan, silvofishery adalah suatu bentuk kegiatan yang terintegrasi (terpadu) antara budidaya ikan pada lokasi yang sama. Konsep silvofishery ini dikembangkan sebagai salah satu bentuk budidaya perikanan berkelanjutan dengan input yang rendah. Pendekatan antara konservasi dan pemanfaatan kawasan hutan rakyat ini kemungkinan untuk mempertahankan keberadaan hutan rakyat dan sumber mata air yang secara ekologi memiliki produktivitas relatif tinggi dengan keuntungan ekonomi dari kegiatan budidaya perikanan.
Dalam mengakomodasi kebutuhan lahan dan lapangan pekerjaan, hutan rakyat dan sumber mata air dapat dikelola dengan model silvofishery atau wanamina yang dikaitkan dengan program rehabilitasi hutan dan lahan serta pelestarian sumber mata air.

Bibit ikan patin sejumlah 3500 yang akan ditabur di sumber mata air mbeji ngudal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar