KEGIATAN SILVOFISHERY DALAM UPAYA PELESTARIAN SUMBER MATA AIR DAN SEBAGAI KELOLA USAHA KELOMPOK TANI HUTAN
Penaburan bibit ikan patin di sumber mata air mbeji ngudal desa Pagerukir kecamatan sampung
Pengelolaan
budidaya ikan di kolam/kolam sumber air melalui konsep silvofishery, disamping
sangat efisien juga mampu menghasilkan produktivitas yang cukup baik dengan
hasil produk yang terjamin keamanannya karena merupakan produk organik
(non-cemical). Bukan hanya itu konsep ini juga mampu mengintegrasikan potensi
yang ada sehingga menghasilkan multiple cash flow atau bisnis turunan antara
lain adalah bisnis wisata alam (eco-taurism business) yang sangat prospektif,
pengembangan usaha Kelompok Tani Hutan disamping
bisnis turunan lainnya. Jenis komoditas perikanan yang dapat dikembangkan dalam
silvofishery antara lain: Gurami, Nila, Lele dan Patin
Silvofishery
merupakan pola pendekatan teknis yang terdiri atas rangkaian kegiatan terpadu
antara kegiatan budidaya ikan, dengan kegiatan penanaman, pemeliharaan,
pengelolaan dan upaya pelestarian hutan rakyat dan pelestraian sumber mata air.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menerapkan silvofishery, yaitu:
1. Peningkatan produksi dari
hasil budidaya ikan ini akan meningkatkan pendapatan masyarakat anggota
kelompok tani hutan.
2. Hutan
Rakyat disekitar kolam akan menjadi lebih subur dan asri
3. Kelompok Tani Hutan diharapkan bisa mempunyai
usaha yang akan dikelola oleh KTH dalam bentuk penjualan ikan dan wisata alam
4. Kelompok Tani Hutan bisa menjaga
kelestarian sumber mata air
Salah
satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif tanpa
menghilangkan fungsi ekonomis areal hutan rakyat sebagai lahan budidaya
perikanan dapat dilakukan melalui budidaya sistem polikultur dan wanamina.
Sistem polikultur adalah sistem budidaya ikan yang dipelihara lebih dari satu
jenis ikan dalam satu wadah. Sistem ini berguna untuk efisiensi penggunaan pakan
alami yang ada di kolam. Sedangkan, silvofishery adalah suatu bentuk kegiatan
yang terintegrasi (terpadu) antara budidaya ikan pada lokasi yang sama. Konsep
silvofishery ini dikembangkan sebagai salah satu bentuk budidaya perikanan
berkelanjutan dengan input yang rendah. Pendekatan antara konservasi dan
pemanfaatan kawasan hutan rakyat ini kemungkinan untuk mempertahankan
keberadaan hutan rakyat dan sumber mata air yang secara ekologi memiliki
produktivitas relatif tinggi dengan keuntungan ekonomi dari kegiatan budidaya
perikanan.
Dalam
mengakomodasi kebutuhan lahan dan lapangan pekerjaan, hutan rakyat dan sumber
mata air dapat dikelola dengan model silvofishery atau wanamina yang dikaitkan
dengan program rehabilitasi hutan dan lahan serta pelestarian sumber mata air.
Bibit ikan patin sejumlah 3500 yang akan ditabur di sumber mata air mbeji ngudal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar